Tata Cara Memukul Untuk Mendidik Anak

tata cara memukul anak
Meluruskan perilaku anak apakah harus dengan dipukul?  Adakah tata cara dalam memukul kepada anak yang nakal dan bandel?  Bagaimanakah kaidah yang benar dalam memberikan hukuman memukul dan sabetan kepada anak?  Bagian tubuh manakah yang boleh dipukul agar anak tidak bandel dan nakal lagi?  Bagaimanakah penggunaan alat pukul yang baik untuk anak?  Mari kita simak tentang kaidah dan tata cara dalam memberikan hukuman kepada anak dengan memukul.

Anak supaya tidak tumbuh menjadi anak yang nakal maka harus dididik secara baik dan benar.  Mengingat saat ini kenakalan anak semakin menjadi dan anak susah untuk diberi nasehat. Terlebih ketika anak sudah berkumpul dengan teman-temannya, misalnya di sekolah.  Tak jarang para guru mengeluhkan para siswa didiknya yang boleh dibilang sangat bandel dan nakal.  Kenakalannya bahkan sudah ada yang berujung kearah melanggar etika dan norma-norma sekolah.

Jenis dan macam kenakalan anak sangat beragam.  Ada yang sudah mulai berani merokok dilingkungan sekolah.  Ada juga anak yang sudah berani menggunakan narkoba seperti miras dan pil yang memabukkan.  Belum lagi fenomena saat ini pergaulan seks yang sudah merambah pada anak-anak usia sekolah.  Seolah-olah perbincangan seks bukanlah hal yang tabu dan mencoba pasangan baru adalah pengalaman yang biasa menjadi perbincangan para anak-anak sekolah.  Astaghfirullah.

Dalam mendidik anak yang nakal memerlukan peran orang tua sebagai pengasuh terdekatnya.  Sebagai orang tua memberikan hukuman memukul kepada anak itu adalah hal yang wajar kalau memang si anak dirasa memang bandel dan tidak bisa dinasehati.  Tetapi perlu diperhatikan juga mengenai tahapan dalam memukul kepada anak.  Dan perlu diperhatikan kaidah dalam memukul dan alat pukul yang digunakan.

“Perintahkanlah anak untuk shalat jika sudah mencapai usia 7 tahun & jika sudah berusia 10 tahun, pukullah mereka (jika tak mau diperintah) agar melaksanakan shalat.”
(HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Tata cara dan kaidah memukul kepada anak dalam rangka mendidik anak
1.  Menentukan alat pukul untuk anak

Dalam memberikan hukuman kepada anak bandel dan nakal maka kita tidak boleh memberikan hukuman yang berlebihan.  Sekali lagi yang perlu diingat hukuman memukul hanyalah sebagai media untuk meluruskan perilaku anak yang sudah melenceng karena nasehat secara baik-baik tidak didengarkan lagi oleh si anak.  Memukul kepada anak akan menjadi kesalahan orang tua manakala akibat dari pukulan tersebut membuat anak menjadi sangat ketakutan yang mempengaruhi mental si anak.  Tata cara  memukul adalah tidak boleh sampai melukai anak.

Dalam memukul kepada anak hanya diperkenankan mengenai kulit saja dan tidak diperbolehkan sampai melukai daging hingga akhirnya anak sampai berdarah dan luka serius.

Alat pukul yang digunakan sebaiknya

a. Ukurannya sedang, tidak kecil dan tidak pula besar

b. Bahan alat pukul tidak terlalu basah
Bahan pukul yang masih basah akan membuat sakit dan menyakitkan ketika digunakan.

c. Bahan alat pukul tidak terlalu kering
Alat pukul yang terlalu kering tidak akan memberikan efek kepada anak.  Maka sebaiknya pilih alat pukul yang sedang-sedang saja.

d. Alat pukul yang digunakan tidak harus menggunakan cemeti, bisa menggunakan sandal, kain yang digulung ataupun benda lainnya yang bisa digunakan.

2.  Tata cara memukul kepada anak

Dalam memukul kepada anak, para orang tua sebaiknya memperhatikan kaidahnya.  Adapun kaidah dalam memukul kepada anak nakal yaitu

a.  Dalam memberikan hukuman pukulan tidak boleh menetap dalam satu tempat.  Tujuannya adalah agar anak tidak merasakan sakit yang sangat.  Sebaiknya orang tua pindah bagian dalam memukul.

b.  Memberikan jeda dalam memukul kepada anak.
Jarak antara pukulan pertama dan pukulan selanjutnya harus diberi jeda agar rasa sakit pukulan yang pertama sedikit berkurang.

c.  Dalam memukul tidak boleh mengayunkan tangan tinggi-tinggi hingga ketiak pemukul kelihatan.  Maksudnya adalah agar tidak menyakitkan untuk anak.

d.  Dalam memukul kepada anak bandel batasan yang tidak boleh dipukul adalah wajah dan kemaluan.  Bagian tubuh yang tahan untuk dipukul adalah area kaki.  Bisa bagian betis, paha dan pantat.

"Jika salah seorang dari kalian memukul hendaklah menghindari wajah." (HR. Abu Dawud)

e.  Tidak dianjurkan memukul kepada anak dalam keadaan marah.
Dalam kondisi marah sebaiknya tidak menghukum anak.  Dikarenakan posisi marah sangat rentan untuk disusupi setan sehingga bisa menyebabkan orang tua kalap.  Pendidikan dengan memukul dalam kondisi marah malah bisa menjadi luapan emosi orang tua, bukan bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya.

f. Menghentikan pukulan kepada anak manakala anak sudah menyebut nama Allah.
Apabila anak sudah menyebut nama Allah maka memukul sebaiknya dihentikan.

"Jika salah seorang dari kamu memukul pembantunya lalu ia sebut nama Allah, maka segeralah menyudahi pukulannya."
(HR. Tirmidzi)

Kaidah dan tata cara memukul kepada anak sebaiknya yang melakukan adalah para orang tuanya.  Hal ini bertujuan agar kasih sayang dalam memukul kepada anak tetap terpenuhi.  Kalau hukuman memukul kepada anak dilakukan oleh para guru ataupun pihak sekolah maka nanti hal yang mungkin bisa terjadi adalah tindak kekerasan.

Agar tidak terjadi kesalah pahaman  dengan pihak sekolah maka sebaiknya para orang tua mendidik anaknya dengan baik agar di sekolah, anak tidak menjadi anak yang nakal dan bandel.  Lakukan pencegahan secara dini agar anak tidak tumbuh menjadi anak yang nakal dan bandel.  Mengingat saat ini perkembangan jaman malah membuat anak susah untuk diatur karena pengaruh dari luar yang jauh dari nilai-nilai kebaikkan.  Perlu diingat bahwa sering memukul kepada anak juga akan memberikan efek negatif untuk perkembangannya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tata Cara Memukul Untuk Mendidik Anak"