Mewaspadai Fenomena Anak Pacaran

hikmah dari anak pacaran
Masih marak foto siswa SMP yang menyatakan suka dengan seorang anak perempuan kelas 6 SD dan menjadi viral di media sosial akan membuat kita sedikit terhenyak.  Bagaimana tidak, seorang yang masih tergolong di bawah umur sudah melakukan aktivitas layaknya orang dewasa.  Padahal usia-usia tersebut adalah usia yang seharusnya digunakan untuk menuntut ilmu secara maksimal.

Sebagai orang tua harus memahami dengan baik dan bijak fenomena tersebut, karena bisa jadi hal tersebut menimpa pada anak kita.  Perhatian dan pengawasan orang tua kepada anak harus ditingkatkan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan mengingat perkembangan jaman yang kian maju khususnya teknologi informasi.

Pemenuhan akan kebutuhan fasilitas untuk anak yang diberikan oleh orang tua tidak boleh kita pandang sepandang mata terutama gadget ataupun komputer yang terhubung dengan dunia maya atau internet.  Maksudnya adalah ketika anak mendapatkan fasilitas tersebut maka secara otomatis, pihak orang tua juga harus lebih memberikan pengawasan dan perhatian lebih.

Adapun foto yang diduga seorang anak laki-laki siswa SMP menembak siswa perempuan usia SD harus diambil hikmahnya dan diwaspadai.  Karena hal tersebut bisa jadi menjadi tren dikalangan anak-anak sekolah.  Karena kejadian tersebut tidak hanya menimpa siswa SMP akan tetapi ternyata dalam kejadian dan di tempat lain seorang siswa SMA juga melakukan hal yang sama dan juga dilakukan di lingkungan sekolah.

Adapun beberapa tips yang bisa kita terapkan untuk melindungi anak dari gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat dan nilai agama antara lain

1. Menanamkan keimanan sejak anak usia dini

Dalam hal ini, kehidupan anak harus senantiasa didekatkan dengan keagamaan.  Nilai-nilai agama harus lebih diutamakan agar anak bisa melindungi dirinya sendiri berdasarkan keimanannya.  Pergaulan antara anak laki-laki dan permepuan harus dibatasi dan diberi jarak.  Anak harus diberi pemahaman yang baik terutama tentang ikhtilat (interaksi antara laki-laki dan perempuan)

2. Memilih tempat sekolah yang berkualitas

Sekolah merupakan hal yang penting, maka dari itu lingkungan sekolah harus dipilih yang kondusif agar anak tetap terlindungi dari serangan-serangan predator jahat kemajuan jaman.  Pilihlah tempat sekolah yang mengutamakan nilai-nilai keagamaan.

3. Fasilitas teknologi dan gadget

Pemberian fasilitas ini sebaiknya diberikan jika dirasa anak memang sudah membutuhkannya.  Apabila anak memang sudah membutuhkan hal tersebut maka perhatian dan pengontrolan mesti dilakukan.  Carilah informasi anak melalui teman-temannya, karena biasanya kebiasaan teman anak tidak akan jauh dari kebiasaan anak kita.

Fasilitas jejaring sosial yang semakin maju menjadikan anak akan lebih mudah untuk berhubungan dengan orang lain termasuk dengan lain jenis.  Waspadailah hal ini, dan sebagai orang tua harus melek seputar jejaring sosial.

Selain itu fasilitas televisi juga harus diberikan pengawasan.  Karena sangat banyak sekali acara-acara televisi yang cenderung berbahaya dan anak banyak meniru dari apa yang dilihatnya di televisi.

4. Membangun kedekatan dengan anak

Sesibuknya orang tua harus bisa menemani dan membangun kedekatan dengan anak.  Janganlah menjadikan tugas-tugas mencari nafkah dijadikan alasan untuk meremehkan dan membiarkan anak bergaul dengan bebas dan orang tua cukup menyediakan segala kebutuhannya.

Kejadian-kejadian kurang pantas seperti yang ada di foto harus dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya.  Karena semua itu bukan kesalahan mutlak anak, akan tetapi para orang tua juga memiliki peran walaupun secara tidak langsung.  Mari kita jaga keluarga kita dan anak-anak kita dari serangan-serangan eksternal yang senantiasa mengancam.  Fenomena maju harus kita sesuaikan dengan nilai-nilai agama, apakah berkesesuaian atau tidak karena cita-cita membangun anak-anak sholeh dan cerdas adalah impian setiap orang tua.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mewaspadai Fenomena Anak Pacaran"