Memilih Dongeng Berdasarkan Usia Anak


mendongeng bercerita
Salah satu cara untuk menyampaikan pesan moral kepada adalah melalui media bercerita atau mendongeng.  Dengan bercerita atau mendongeng kita bisa memberikan nilai-nilai dan pembentukkan kepribadian anak tanpa ada kesan menggurui.  Disamping itu pula dengan mendongeng akan mendekatkan pendidik dengan siswa sehingga keterikatan dan kedekatan hati akan terbentuk.  Ketika kedekatan ini sudah terbentuk maka kita akan lebih mudah untuk mendidik dan mengarahkan siswa.

Dalam mendongeng atau bercerita agar menarik untuk anak perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah isi cerita, pembawaan cerita dan usia pendengar cerita.  Untuk cerita alangkah baiknya disesuaikan dengan usia pendengar atau siswa agar pesan yang disampaikan melalui cerita tersbut bisa dicerna dengan baik oleh anak. 

Agar memudahkan dalam mencari cerita buat anak berikut ini adalah batasan-batasan cerita untuk anak yang disesuaikan dengan umurnya

1. Untuk anak usia 5 (lima) tahun ke bawah
   Anak diusia ini biasanya belum mengetahui dengan baik tentang isi cerita.  Oleh karena itu, lebih tepat apabila kegiatan bernyanyi dalam mendongeng diperbesar porsinya.  Untuk kelompok usia ini cerita yang cocok adalah cerita yang berhubungan dengan binatang.  Misalnya tentang kodok, cicak, bebek dan lain sebagainya.  Penguasaan yang harus dikuasai pencerita adalah tentang meniru suara binatang tersebut.  Selain binatang, cerita ini bisa juga yang berhubungan dengan tumbuhan, misalnya cerita tentang melati, mawar, duren, apel dan lain sebagainya.  Untuk konsep cerita sendiri anda bisa mengkreasikan sendiri.

2. Untuk usia anak 6-9 tahun
   Anak pada usia ini sudah mulai kritis dalam mendengarkan cerita.  Anak-anak akan menyukai cerita yang menyenangkan.  Pada usia ini juga si anak sudah bisa untuk melihat sisi baik dan sisi buruk dari cerita yang didongengkan oleh guru atau orang tua.  Untuk konsep cerita kita bisa mengambil kisah-kisah rakyat seperti Legenda malin kundang, sikancil, bawang merah dan bawang putih dan masih banyak lagi inspirasi cerita lainnya yang bisa kita ambil.

3. Untuk kelompok usia 9-12 tahun
   Anak dalam kelompok usia ini diperlukan pendekatan yang berbeda daripada kelompok-kelompok usia di atas.  Pada usia ini, anak akan mau mendengarkan cerita dengan baik dan akan bersifat kritis terhadap cerita yang disampaikan.  Oleh karena itu sebelum kita bercerita perlu dilakukan langkah pendekatan terhadap anak yaitu dengan cara mengajak berdialog.  Fungsinya adalah untuk mengajak konsentrasi si anak agar nantinya mau mendengarkan cerita dengan baik.  Untuk kelompok usia ini biasanya lebih tertari dengan cerita-cerita fiksi.  Contohnya adalah tentang cerita petualangan, detektif cilik, manusia super dan lain sebagainya.

Penyesuaian cerita dengan usia anak perlu diperhatikan dengan baik agar visi dam misi cerita tersampaikan dengan baik kepada anak-anak.  Apabila tidak disesuaikan dengan usia anak maka bisa jadi cerita tidak akan menarik buat anak ataupun anak terlalu berat untuk mencerna cerita yang disampaikan.
Semoga bermanfaat. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Memilih Dongeng Berdasarkan Usia Anak"