6 Macam Tipe Tangisan Bayi

Mengenali ciri Tangisan Bayi
Menangis merupakan salah satu tingkah laku yang bisa dilakukan oleh seorang bayi.  Tangisan pertama bayi bisa kita dengar ketika si bayi baru terlahir ke dunia.  Tangisan kerasnya akan menyeruak di ruang kamar bersalin dan hal tersebut merupakan sesuatu yang normal untuk bayi yang baru terlahir.  Tangisan menandakan bayi terlahir dengan baik.  Hal ini akan berbeda manakala bayi terlahir namun tidak mengungkapkan dengan tangisan.  Agar bayi menangis, terkadang bayi harus dicubit.

Pada awal kelahiran bayi, biasanya orang tuanya akan sibuk menangani kerpeluan si bayi.  Tangisan bayi di malam hari terkadang akan membuat istirahat para orang tua menjadi berkurang.  Meskipun demikian hal ini merupakan kenikmatan tersendiri dalam merawat dan menjaga bayi. Hal ini harus disyukuri karena banyak sekali pasangan yang menginginkan kelahiran bayi di tengah-tengah rumah tangganya.  Oleh karena itu tangisan bayi janganlah dijadikan beban, tapi ia merupakan sinyal bahwa si bayi membutuhkan kehadiran kita sebagai orang tuanya.

Menangis merupakan salah satu cara bayi untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.  Maka dari itu para orang tua hendaknya harus tanggap dengan tangisan bayi.  Karena dengan mengenal tangisan bayi maka kita akan bisa menebak kira-kira apa yang dibutuhkan si bayi.  Bisa saja bayi menangis dikarenakan lapar, terluka, mengompol ataupun buang air besar.  Biasanya tangisan bayi akan berbeda-beda untuk setiap kejadian.  Tangisan bayi lapar dengan tangisan bayi yang kaget biasanya akan memiliki irama yang berbeda.

Ada beberapa macam tipe tangisan bayi yang dapat kita pelajari agar kita dengan mudah untuk membantu apa yang diperlukan si bayi.  Berikut ini beberapa gaya tangisan bayi berdasarkan keperluannya.

1. Tangisan bayi mengompol

Hal yang dilakukan bayi ketika mengompol yaitu dengan menangis.  Ciri ataupun tanda bayi yang menangis karena mengompol yaitu irama tangisan bayi biasanya lebih teratur dan bisa berlangsung terus menerus.  Terkadang tangisannya akan semakin mengeras manakala si bayi tidak segera dihampiri untuk diselesaikan keperluannya.

Apabila bayi menangis karena popoknya yang basah, maka segera ganti popok bayi yang basah dengan popok yang kering.  Jangan lupa untuk mengelap bagian tubuh yang basah agar tidak terjadi iritasi kulit.

2. Tangisan bayi lapar

Asi merupakan makanan paling sempurna untuk bayi.  Berikanlah bayi kita dengan asi ekslusif minimal 6 bulan dan bisa kita sempurnakan hingga bayi berusia 2 tahun.  Tangisan bayi yang lapar akan mirip dengan tangisan bayi yang mengompol.  Tapi untuk tangisan bayi yang lapar biasanya si bayi akan membuka-buka mulutnya untuk mencari asi dari ibunya.

Apabila si bayi menangis karena lapar maka cepatlah bayi diangkat untuk diberi asi.  Bayi yang lapar biasanya akan terus diam manakala sudah minum asi yang diberikan ibunya.

3. Tangisan bayi yang sakit

Biasanya bayi yang menangis karena sakit akan berirama kencang dan melengking.  Setelah itu bayi akan diam lagi dan kemudian menangis lagi.  Untuk mengecek apakah bayi sakit maka kita bisa mengecek suhu tubuhnya.  Atau kalau bayi terkena gigitan serangga biasanya akan tampak luka atau merah-merah di tubuhnya.  Oleh karena itu cek keadaan tubuh bayi, ada kelainan atau tidak.

Beri pengobatan tingkat pertama manakala bayi terkena gigitan serangga.  Untuk meredakan tangisan bayi yang sedang sakit maka kita bisa menggendongnya dan diberi asi.  Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sakit yang dialami bayi maka kita berkonsultasi ke bidan terdekat atau pelayanan kesehatan yang biasa menjadi langganan.

4. Tangisan bayi yang mengalami kelelahan

Biasanya bayi yang kelelahan akan ditandai dengan sikap bayi yang gampang rewel.  Ada gangguan sedikit bayi akan mudah untuk mengeluarkan tangisan.  Sehingga bayi akan terlihat sedikit cengeng daripada hari biasanya.

Untuk membantu agar bayi bisa rileks kembali maka sebaiknya bayi dibawa ke kamar yang tidak berisik.  Berikan asi agar bayi tertidur untuk mengistirahatkan badannya yang lelah karena bayi digendong beda-beda orang.

5. Tangisan bayi kaget

Bayi juga bisa kaget, baik itu karena bayi mendengar suara keras atau suara yang bising tiba-tiba.  Selain itu banyak hal yang bisa membuat bayi kaget.  Tangisan bayi kaget biasanya akan melengking dan keras.  Untuk menenangkannya makakita bisa menggendongnya dan mengusap-usap badannya agar bayi tenang.

6. Tangisan bayi kepanasan
Suasana panas juga bisa membuat bayi rewel.  Tangisan bayi hampir mirip dengan tangisan bayi yang kelelahan.  Biasanya bayi akan menangis dengan rintihan.  Untuk membantu agar bayi tenang maka kita bisa membawa bayi ke tempat yang lebih segar dan tidak panas. Apabila hendak membawa bayi jalan-jalan maka jangan lupa untuk mencari kendaraan yang bisa diatur suhunya (ber-ac).  Tapi jangan lupa bayi juga bisa rewel karena suhu atau ruangan yang terlalu dingin.

Bunda sebagai ibu dari sang bayi harus peka terhadap tangisan bayi.  Segala keperluan yang dibutuhkan bayi harus segera ditangani agar bayi kembali tenang dan nyaman. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah menunda-nunda kebutuhan bayi padahal bayi sudah memberikan sinyal komunikasi dengan menangis.  Kenali tangisan bayi dengan baik dan segera tenangkan bayi agar tidak mempengaruhi kondisi psikologis bayi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "6 Macam Tipe Tangisan Bayi"