Mengenal Disleksia Membaca Pada Anak-anak

disleksia membaca

Kesulitan membaca bisa saja terjadi pada anak-anak.  Oleh karena itu ketika anak mengalami kesulitan membaca harus dicari permasalahannya dan diberikan solusi.  Hal ini penting karena Disleksia atau kesulitan membaca bisa mengganggu perkembangan anak-anak.  Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar tidak boleh dianggap sepele, karena bisa jadi ia terkena Disleksia membaca.

Pengertian Disleksia

Kata "Disleksia" berasal dari dua susunan kata yaitu "DYS" dan LEXIA".  DYS sendiri bermakna susah sedangkan LEXIA memiliki arti tulisan.  Pengertian Disleksia yaitu kesulitan dan ketidakmampuan anak-anak dalam membaca dan menulis yang biasanya terjadi pada anak-anak usia 7 hingga 8 tahun.

Disleksia bukanlah penyakit, namun ia merupakan gangguan dalam proses pembelajaran seperti membaca, menulis, mengeja dan kemampuan mengira.  Hal ini bisa terjadi meskipun anak-anak memiliki kemampuan daya pikir yang standar atau normal.  Disleksia ini ada bukan semata-mata dikarenakan anak memiliki keterbatasan fisik, namun lebih mengarah kepada kemampuan otak dalam mengolah dan memproses.

Disleksia bisa kita ketahui dari kesulitan anak-anak ataupun orang dewasa dalam membaca, yang mana seharusnya ia memiliki kemampuan membaca secara fasih dan tepat.  Setidaknya disleksia menimpa pada anak-anak usia sekolah sekitar 5 hingga 12 persen.  Dan angka ini paling riskan terjadi pada anak laki-laki.

Penyebab disleksia pada anak-anak

Disleksia lebih banyak disebabkan karena permasalahan otak dalam mengolah dan memproses.  Berikut adalah beberapa faktor disleksia

1. Keturunan

Keluarga yang memiliki keturunan kidal akan memiliki peluang besar mengalami disleksia. Meskipun hal ini tidak 100% mutlak, namun berdasarkan penelitian John Bradford ( Amerika Serikat, 1999) menyebutkan bahwa 80% keluarga yang mengalami gangguan belajar, 60 persennya adalah memiliki riwayat kidal.

2. Memiliki masalah pendengaran  sejak kecil

Jika anak memiliki permasalahan pendengaran sejak kecil namun hal tersebut tidak terdeteksi oleh orang tuanya, maka otak anak yang sedang berkembang akan mengalami kesulitan dalam menghubungkan bunyi yang di dengar dengan huruf yang dilihat oleh mata. Oleh karena itu waspadalah jika anak lebih sering mengalami flu ataupun radang/infeksi tenggorokan di usia lima tahun pertamanya.  Karena hal ini bisa jadi akan mengganggu pendengaran anak.

3. Faktor gabungan keturunan dan gangguan pendengaran

Apabila permasalahan disleksia disebabkan karena faktor kombinasi di atas maka hal ini akan lebih serius lagi.  Diperlukan penanganan yang tepat dan menyeluruh.  Jika disleksia disebabkan 2 hal tersebut dan tidak dilakukan penanganan maka disleksia bisa berlanjut hingga dewasa.

Ciri-ciri anak yang memiliki disleksia

1. Anak tidak mampu mengucapkan irama secara tepat dan proporsional
2. Anak memiliki kesulitan dalam mengurutkan huruf dalam kata.  Contohnya adalah KAMU, urutan hurufnya yaitu K-A-M-U
3. Anak kesulitan dalam menyuarakan fonem atau satuan bunyi untuk dipadukan menjadi sebuah kata
3. Anak sulit untuk mengeja kata
4. Anak kesulitan dalam membedakan suku kata yang mirip dan bunyi suku kata yang mirip.  Misalnya adalah U dengan N, M dengan N, d dengan b
5. Anak benar dalam membaca kata pada halaman satu namun anak akan keliru di halaman lainnya.
6. Susah memahami rentetan kata yang dibacanya
7. Benar yang dibaca anak, namun anak tidak paham akan hal yang dibacanya
8. Sering mengalami kekeliruan dalam meletakkan tanda koma, titik koma, titik, tanda tanya dan tanda baca lainnya
9. Anak megalami kesulitan dan lebih sering terbolak-balik dalam pengucapan "Hal" dengan "LAH" ataupun kesulitan dalam meletakkan huruf kapital.
10. Ketika menulis, cenderung tulisannya tidak stabil, kadang tulisannya naik dan kadang tulisannya turun
11. Anak bingung dalam menggunakan tangannya untuk menulis dan anak lebih sering keliru terhadap kata-kata yang pendek.  Misalnya adalah ke, dari dan, jadi.

Anak-anak bisa dideteksi disleksia pada saat anak usia kelas SD, antara usia 7 hingga 8 tahun.  Untuk anak usia di bawah lima tahun belum bisa di deteksi secara akurat dikarenakan usia 5 tahun belum disarankan untuk membaca dan menulis sebagaimana anak SD.

Disleksia pada anak harus diberi penanganan secara serius.  Jangan abaikan hal ini karena nantinya anak akan mengalami kesulitan belajar di tingkatan selanjutnya.  Bisa jadi prestasi anak kurang bagus di sekolah dikarenakan anak memiliki disleksia sejak kecil, namun orang tuanya tidak mengetahui.  Sedangkan orang tua terus menerus menuntut anak, sehingga akibatnya anak akan stress dan mogok sekolah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Disleksia Membaca Pada Anak-anak"