Calistung Anak-anak PAUD Haruskah diwajibkan?

Haruskah anak Paud bisa calistung
Semua orang tua pasti bangga dan sangat senang apabila anaknya yang masih usia dini sudah mampu untuk membaca menulis dan berhitung (Calistung). Tapi benarkah anak-anak usia dini khususnya anak-anak PAUD harus sudah bisa membaca menulis dan berhitung?  Karena kebanyakan para wali murid ataupun para orang tua menginginkan anaknya setelah lulus PAUD sudah bisa Calistung sehingga ketika masuk di SD katanya anak akan lebih siap.

Tak dipungkiri bahwa masih ada beberapa sekolah yang mengharuskan calon siswa-siswinya harus sudah bisa membaca menulis dan berhitung.  Sehingga pihak sekolah dasar ada juga yang mengharuskan calon peserta didiknya untuk mengikuti tes masuk calistung.  Karena hal inilah yang menyebabkan para wali murid menuntut agar anaknya sudah harus bisa menulis membaca dan berhitung ketika lulus dari PAUD.

Mengajari anak-anak PAUD untuk bisa menulis dan berhitung bukanlah pekerjaan yang mudah.  Karena memang anak-anak usia dibawah 5 tahun memang belum benar-benar siap untuk belajar kognitif seperti membaca menulis dan berhitung.  Sehingga konsep belajarnya pun yang harus digunakan yaitu belajar sambil bermain.

Perlu diketahui para orang tua dan wali murid bahwa pelajaran calistung tidak boleh dibebankan kepada anak-anak PAUD.  Usia yang paling tepat untuk diajarkan calistung yaitu ketika anak sudah memasuki sekolah tingkat dasar.  Di sekolah PAUD anak-anak hanyalah diberi pondasi yang kuat agar lulusan anak PAUD siap untuk belajar ke jenjang selanjutnya.

Metode pembelajaran anak-anak PAUD tidak terpusat pada aspek kognitifnya saja, melainkan aspek motoriknya harus dieksplore dan dikembangkan lebih lanjut.  Anak-anak usia 0 hingga 5 tahun masih perlu dimaksimalkan soft skillnya dengan metode belajar sambil bermain.  Jadi bukan dengan penekanan pada Calistungnya.

Memberikan materi Calistung pada anak-anak usia dini bukanlah waktu yang tepat, karena dunia anak masih senang dengan bermain.  Pemaksaan materi calistung pada anak-anak PAUD hanya akan berdampak pembebanan pada anak sehingga bisa jadi anak akan stress.  Kalau pelajaran calistung sudah diberikan pada anak-anak PAUD maka bisa saja nantinya anak akan bosan dengan calistung ketika anak memasuki bangku sekolah dasar.  Karena memang Calistung sebaiknya diberikan pada saat anak sudah masuk sekolah dasar.

Seandainya ada beberapa anak-anak PAUD yang sudah hafal Calistung bisa jadi si anak hanyalah menghafal saja namun tidak memahami konsep dasar calistung itu sendiri.  Akibatnya ketika anak diberikan pertanyaan yang berbeda namun dengan inti yang sama, anak akan mengalami kebingungan sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik karena si anak memang tidak paham dengan konsep dasarnya.

Para orang tua dan wali murid tidak perlu khawatir jika anaknya yang berusia 0 hingga 5 tahun belum bisa calistung.  Yang perlu difokuskan adalah bagaimana caranya anak bisa maksimal dalam masa belajar sambil bermainnya.  Apabila anak-anak PAUD bisa memaksimalkan masanya dan terstimulasi dengan baik maka anak-anak ketika memasuki bangku sekolah dasar akan bisa belajar lebih cepat lagi dan orang tua tidak perlu cemas.

Usia anak-anak PAUD harus diberikan waktu untuk berkembang secara alami dengan cara bermain sambil belajar.  Berilah porsi bermain yang cukup namun terarah sehingga anak akan mampu mengembangkan tingkat kecerdasannya.  Para orang tua tidak perlu kagum dengan anak-anak usia dini yang sudah bisa calistung, karena bisa jadi kepandaian tersebut hanyalah hapalan saja namun anak tidak paham konsep dasarnya.  Berilah pondasi yang kuat pada anak agar anak siap untuk mengikuti pendidikan ke jenjang selanjutnya dan senantiasalah berkomunikasi baik dengan para guru agar para orang tua juga mendapatkan pengarahan dalam mendidik anak yang tepat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Calistung Anak-anak PAUD Haruskah diwajibkan?"