Perkembangan Usia Emas Anak

Perkembangan Usia Emas Anak
Elisabeth B. Hurlock mengatakan bahwa masa golden age atau masa emas anak berada pada rentang usia 0 hingga 5 tahun.  Pada masa tersebut merupakan masa perkembangan terbaik yang terjadi dalam diri manusia.  Dan masa emas tersebut tidak akan terulang untuk kedua kalinya.  Oleh karena itu memaksimalkan stimulasi, pola asah asuh asih dan pemberian nutrisi yang berkualitas hendaknya diberikan pada masa Golden Age tersebut.

Oleh karena itu agar anak tidak mengalami perkembangan yang buruk, para orang tua sebaiknya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membantu memaksimalkan kemampuan emosi dan kemampuan kognitif anak pada usia tersebut.  Karena tentunya setiap orang tua berharap bahwa anaknya bisa tumbuh dengan tingkat kecerdasan yang maksimal.  Maka dari itu untuk mendapatkan hasil agar sesuai dengan harapan dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. 

Jadi untuk memaksimalkan kemampuan anak termasuk kemampuan intelektualnya (IQ) tidak hanya berpangku tangan dan hanya memberikan pola asuh yang ala kadarnya tapi orang tua juga harus bisa berpikir kreatif dan bisa menjadi teladan untuk anak.

Berikut ini adalah beberapa perkembangan yang terjadi pada usia emas anak.

1. Perkembangan egosentris

Perkembangan egosentris anak ini akan terlihat ketika anak sudah memasuki usia 15 bulan. Perilaku egosentris anak akan terlihat dengan tingkah lakunya yang seolah mementingkan dirinya sendiri.  Sebagai contoh misalnya anak akan berusaha untuk berebut mainan dengan temannya, ataupun anak harus terkabul semua keinginannya.

Sifat egosentris anak ini akan tetap berlanjut hingga anak usia 6 tahun.  Oleh karena itu agar sifat egosentris ini tidak berkelanjutan dan membesar ketika anak sudah dewasa maka perlu diberikan pengarahan dan pola pendidikan yang baik.  Sifat egosentris yang hanya dibiarkan begitu saja akan bisa mempengaruhi kemampuan sosialisasi anak.  Anak harus diajarkan bagaimana mengelola emosi yang baik dan mengendalikan sifat egoisnya.

2. Perkembangan konsep diri

Untuk membentuk konsep diri yang baik maka diperlukan lingkungan yang mendukung.  Anak sudah mulai mengenali akan dirinya, namanya, jenis kelaminnya dan anak akan berkelanjutan mengenal dan memahami hal-hal lainnya.  Agar konsep diri anak bisa berkembang dengan baik maka contoh dan perilaku negatif harus dihindari terutama perilaku dari orang tuanya.

3. Perkembangan rasa ingin tahu yang tinggi

Anak sudah mulai senang untuk melakukan eksplorasi dan melihat lebih jauh dunia yang ada di sekelilingnya.  Anak akan mencari jawaban dari apa yang dilihatnya dan hal yang belum ia ketahui.  Maka jangan heran kalau anak cenderung akan banyak bertanya.  Orang tua sebaiknya jangan risih dengan rasa ingin tahu anak.  Jawablah dengan baik agar anak mendapatkan jawaban yang benar sehingga ank juga akan terlatih untuk berpikir.

4. Perkembangan imajinasi

Daya imajinasi akan berkembang dengan pesat.  Daya imajinasi anak akan bisa terlihat dengan tingkah laku anak ketika sedang bermain.  Biasanya anak akan menganggap dan mengajak bicara mainannya seolah benda hidup.  Dan masih banyak lagi imajinasi yang akan dikembangkan anak sesuai dengan stimulasi dan pengaruh yang diberikan kepadanya.  Daya imajinasi anak ini wajar karena anak belum mahir untuk membedakan antara kenyataan dan khayalan anak.

5. Perkembangan emosi anak

Anak akan mulai belajar untuk bersosialisasi dengan teman-temannya.  Dalam bersosialisasi ini anak akan mengalami konflik dengan teman-temannya.  Selain itu anak juga akan belajar tentang berempati dengan sesama.  Oleh karena itu anak harus diberikan pengarahan dan panduan yang baik agar anak bisa menyelesaikan konflik yang dia alami.  Tujuannya adalah agar anak bisa mengelola emosinya dengan baik.

6. Perkembangan konsep berpikir

Konsep berpikir anak akan mengalami peningkatan dan perkembangan yang pesat.  Kemampuan konsep berpikir ini akan sangat dipengaruhi oleh stimulasi yang diberikan oleh orang tuanya.  Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak akan mampu memaksimalkan kemampuan anak untuk berpikir.  Seringlah ajak anak untuk berbicara dan latih anak untuk Problem Solving dengan media permainan.

7. Perkembangan masa meniru

Orang tua adalah figur yang akan dilihat dan ditiru anak.  Oleh karena itu jadilah orang tua yang bisa ditiru dan hindari tingkah laku yang buruk agar anak tidak mengambil contoh yang buruk tersebut.  Ada beberapa anak yang terbiasa berbicara kotor karena memang orang tuanya memberikan contoh dan hal tersebut senantiasa di dengar dan dilihat anak ketika di rumah.

8. Perkembangan bahasa

Anak akan sangat mampu untuk menyerap bentuk komunikasi yang didengar dan dilihat dalam kehidupannya sehari-hari.  Anak akan menyimpan kosa kata yang sering terlontar baik itu dari orang tuanya, temannya dan media-media yang bisa mengeluarkan suara seperti televisi maupun radio.  Beri pengertian kepada anak manakala anak meniru bahasa maupun kata-kata yang buruk.  Jangan menanggapi bahasa anak yang buruk dengan sikap kekerasan maupun omelan yang akan membuat anak terasa didikte.  Biarkan anak bereksplorasi bahasa dengan catatan beri pengontrolan yang baik.

9. Perkembangan kendali internal anak

Kontrol internal ini akan mulai muncul ketika anak memasuki usia pra sekolah atau berkisar usia 5 hingga 6 tahun.  Anak mulai memahami dan mengerti aturan yang ada dilingkungannya.  Anak sudah belajar malu manakala anak melakukan pelanggaran terhadap aturan yang dibuat tersebut.

Usia emas anak hanya datang sekali dan tidak akan terulang kembali.  Berilah stimulasi dan pendidikan terbaik untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki anak.  Jangan lupa untuk selalu mendoakan anak agar Allah memberikan kelebihan pada anak dan tentunya potensi anak tersebut bisa memberikan manfaat yang baik untuk sesama dan tidak menggunakan potensi kepandaiannya untuk merugikan orang lain.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perkembangan Usia Emas Anak"